Preaload Image

Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Yasika

HomeBerita KampusOrang Munafik Jualbelikan Petunjuk dengan Kesesatan

Orang Munafik Jualbelikan Petunjuk dengan Kesesatan

MAJALENGKA – Civitas Akademika STKIP Yasika dan Akper YPIB Majalengka cukup konsisten dalam memperdalam pengetahuan tentang keislaman, khususnya terkait tafsir Al-qur’an. Hal itu terlihat dengan kegiatan yang rutin setiap hari Jumat setelah melaksanakan shalat Jumat, seluruh civitas akademika dari mulai mahasiswa, dosen dan karyawan mengikuti kajian tafsir Al-qur’an di Masjid Al Furqon kampus setempat.

Pada kajian tafsir Al-qur’an hari Jumat (8/3) yang sudah sampai pada ayat ke 15 dan 16 Surat Al Baqoroh tersebut disampaikan Ketua Badan Pengurus Harian (BPH) STKIP Yasika Majalengka, Drs Aceng Jaelani, M.Ag. Kajian tafsir Al-qur’an yang kemudian dilakukan tanya jawab tersebut dipandu langsung Ketua STKIP Yasika, Arip Amin, M.Pd.

Menurut Aceng Jaelani, Q.S Al Baqoroh ayat 15 dan 16 menjelaskan tentang sifat-sifat yang dimiliki oleh orang-orang munafik, dimana orang seperti itu selalu bermuka dua. Orang-orang yang memiliki sifat munafik tersebut justru lebih berbahaya dibandingkan orang kafir atau mereka yang memiliki keyakinan berbeda dengan umat Islam.

BACA JUGA: Usai Jumatan, STKIP Yasika Kaji Tafsir Alquran

“Orang munafik akan selalu berkata yang tidak sesuai dengan isi hatinya, karena dia akan berbicara hanya untuk menguntungkan dirinya. Saat orang munafik itu berada di lingkungan orang beriman maka akan mengatakan ‘saya beriman’ dan begitu juga saat berada di lingkungan orang kafir maka dia akan mengatakan bahwa dirinya satu keyakinan dengan mereka orang-orang kafir,” ujar Aceng.

Dijelaskannya, dalam Al-qur’an Surat Al Baqoroh ayat 16 ditegaskan bahwa orang munafik tersebut diibaratkan melakukan suatu perniagaan atau jual beli, hanya saja yang dijualbelikannya itu tentang petunjuk dengan kesesatan. Artinya apa yang dikatakan orang munafik tersebut seolah-olah berkata tentang sebuah kebenaran, padahal jelas-jelas merupakan sebuah kesesatan dan hal itu sangat merugikan dirinya karena sama sekali mereka tidak akan mendapat petunjuk.

Lanjut Aceng, seyogyanya orang Islam membuang jauh sifat munafik tersebut karena hanya akan merugikan dirinya sendiri dan orang lain. Sifat munafik harus dibuang jauh-jauh karena Islam lebih suka dengan kejujuran sehingga lebih mudah membedakan mana yang termasuk orang benar atau lurus dan mana yang termasuk orang-orang yang sesat.

BACA JUGA: Pencitraan Sifat Ingin Dipuji Harus Dihindari

Ditambahkan Aceng, Al-qur’an merupakan pedoman hidu bagi umat Islam sehingga harus betul-betul dipelajari isinya sebagai petunjuk dan bekal hidup di dunia dan akhirat. Bagi umat Islam yang ingin selamat, bahagia, sejahtera dan hidup tenang maka jadikanlah Al-qur’an sebagai pedoman hidup dalam setiap langkah dan prilaku. (Humas- STKIP Yasika)

Leave A Reply

You May Also Like

Senat STKIP Yasika tahun 2021 II Dock.wisudakexiii Bismillahirahmanirakhim, Assalamualaikum wr wb, Salam Sejahtera untuk kita semua, Yang Saya hormati Ketua...
-Foto: Ist KABAG Umum Ditjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Sekretariat Kemenristekdikti, Dr Syahril Caniago MBA saat memberikan paparan pada acara stadium...
MAJALENGKA – Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) STKIP Yasika Majalengka periode 2019-2020 secara resmi dilantik...