Prodi S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) berdiri bersamaan dengan berdirinya STKIP Yasika Majalengka pada tahun 2000. Ketika itu, selain Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia, STKIP Yasika Majalengka memiliki jurusan lainnya, yaitu S1 Pendidikan Matematika. Secara resmi, program studi ini berdiri pada tanggal 1 Agustus 2000, berdasarkan SK No. 118D02000 yang dikeluarkan oleh Menteri Pendidikan Nasional RI. Pada tahun 2005 mendapatkan izin operasional yang pertama dari Dirjen Dikti dengan nomor SK 3538/D/T/2005 tertanggal 14 Oktober tahun 2005.
Pada tahun 2007 Program studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan daerah melakukan re-akreditasi melalui BAN-PT memperoleh Nilai B melalui SK dengan nomor SK015BAN-PT/AK-10/E1/VII/2007 tertanggal 10 Juli tahun 2007. Bertepatan dengan tanggal 22 Desember tahun 2010, STKIP Yasika Majalengka kembali memperoleh izin operasional dari dirjen dikti dengan Nomor SK: 4983/D/T/K-IV/2010 dan kode perguruan tinggi 043140.
Sebagai bentuk komitmen nyata dari program studi pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah dalam menjamin mutu Tri Darma Perguruan Tinggi, kami melakukan re-akreditasi kembali pada tahun 2013 dengan Nilai C, melalui SK nomor 169/Sk/BAN-PT/AK-XVI/S/VIII/2013 dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi tertanggal 15 Agustus tahun 2013.
Awalnya Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah STKIP Yasika Majalengka hanya memiliki 26 dosen dan belum mempunyai dosen tetap. Pada tahun 2017 hingga saat ini, program Studi ini telah memiliki 11 Dosen tetap dan DPK yang linier dengan program studi antara lain: Rosi Ga Santi, M.Pd, Teguh Iman Perdana, M.Pd, Triwahyu Puspa Huda, M.Pd, Rizki Aji Pratama, M.Pd, Hendry Sugara, M.Pd, Cynthia Ratna Nugraha, M.Pd, Dr. Zulfardi D, M.Pd, Asih Wiarsih, M.Pd, Hilda Farida, M.Pd, Roy Raja Sukmanta Mliala, S.Hum. M.Pd, Endah Meilani Sri, M.Pd, Selain diasuh oleh pada dosen tetap yang linier dengan keilmuan program studi, prodi PBSI STKIP Yasika Majalengka pada proses perkuliahannya juga diasuh oleh para dosen-dosen dari beberapa instansi lain dengan berbagai ragam keilmuan guna menunjang pencapaian visi, misi, sasaran dan tujuan program studi. Dosen-dosen tersebut antara lain: Profesor Dr. H. Cecep Sumarna (guru besar Filsafat Ilmu IAIN Syeikh Nurjati Cirebon) sekaligus sebagai ketua Dewan Pembina Yasika Majalengka, Dr. Asep Mulyana (Sosiolog), Dr Yayat Hidayat (Manajemen Pendidikan), Dr. Atang S (Adpen), Dr. Sugianto (hukum), Aceng Djaelani, M.Ag, Arip Amin, M.Pd, Herman Beni, MA, Oding Tuhrojin, M.Pd, Budi Kristiawan, M.Pd, Wawan Hernawan, M.Pd, Rasta, M.Pd, Pendi S, M.Pd, dan Dede Mulyani, M.Pd.
Awal mula mahasiswa prodi ini belum banyak peminatnya. Namun, jumlah yang kecil itu selalu bertambah dari tahun ke tahun. Hingga 4 tahun terakhir ini, mahasiswa yang berhasil lulus berjumlah 165 orang lulusan. Sebagian besar, lulusan prodi telah bekerja di berbagai instansi, baik pemerintah maupun non-pemerintah (swasta). Sebagian kecil, mereka juga bergerak di bidang kewirausahaan dan menjadi entrepreneur (pengusaha). Hingga tahun akademik 2019-2020 ini jumlah mahasiswa prodi yang aktif berjumlah 155 orang.
Mahasiswa Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia datang dari berbagai daerah di Indonesia, dari Sumatera dan pulau Jawa. Mereka juga berasal dari beberapa agama yang berbeda. Sepanjang sejarahnya, mahasiswa prodi aktif mengikuti berbagai kegiatan, seperti kegiatan kesenian, forum akademik, lomba mengarang, dan Tilawatil Quran. Dalam hal menulis, mahasiswa prodi ini ’merajai’ tulisan fiksi dan kritik di berbagai surat kabar, baik lokal maupun nasional. Beberapa orang juga telah menerbitkan buku, terutama di bidang puisi dan cerpen.
Untuk melengkapkan pengetahuan mahasiswa, Prodi mengambil kebijakan untuk menawarkan mata kuliah pilihan Berkehidupan Bermasyarakat (MBB) dalam bentuk kluster. Kluster ini merupakan gugusan mata kuliah yang mempunyai sisi praktis, dengan paket 8-10 sks. Dengan cara demikian, seorang alumnus Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia mempunyai keterampilan lain, selain pengetahuan dalam bidang ilmunya. Pada tingkat yang lebih tinggi, mata kuliah kluster menjadi kebijakan fakultas. Sekarang, tersedia Kluster Jurnalistik di Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia Indonesia, kluster Manajemen Kesenian di Prodi Sastra Daerah, dan kluster Penerjemahan di Prodi Sastra Inggris.
Berdasarkan hasil akreditasi pada tahun 2013, Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Yasika Majalengka memperoleh nilai C. Tetapi dengan memperoleh nilai C tersebut, dapat kami dijadikan sebagai indikator bahwa prodi Bahasa dan Sastra Indonesia telah berhasil dalam mencapai tujuannya. Hal itu bukan berarti, bahwa prodi “puas” dengan nilai tersebut. Lebih kurang 1 (satu) tahun ini, tepatnya tahun akademik 2017-2018, prodi kami kembali melakukan re-akreditasi kembali, alhamdulillah kami memperoleh nilai B (321 Point) melalui penerbitan SK Nomor 3040/SK/BAN-PT/Akred/S/XI/2018, tertanggal 07 Nopember 2018. Tentu saja, usaha keras akan terus kami lakukan untuk mencapai nilai A (Maksimal). Semoga Menjadi program studi terkemuka dan bermartabat dalam bidang kebahasaan dan kesusastraan Indonesia dan diakui di tingkat nasional dan internasional pada tahun 2035.