Lolos seleksi dari sekian ratus pendaftar pemakalah Konferensi Internasional Kesusastraan XXVII yang berlangsung di Hotel Santika Bangka Belitung, 20–22 September 2018 lalu, membuka kesempatan salahsatu dosen STKIP Yasika Majalengka, Rosi Gasanti, M.Pd yang tampil sejajar dengan beberapa dosen perguruan tinggi ternama di Indonesia. Dalam forum internasional tersebut, wanita yang kini menjabat Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Yasika tersebut menyampaikan makalah tentang “Kajian struktur teks, ko-teks, dan konteks mantra ritual Cingcowong (pemanggil hujan) di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat”.
“Alhamdulillah saya bersyukur bisa tampil bersama Ibu Dr. Novi Indraastuti, M.Hum, dosen Program Studi Sastra Indonesia Universitas Gajah Mada (UGM) dan diangkatnya Buku Cingcowong dalam pembahasan di forum Internasional. Saya menjadi salahsatu pemakalah di Konferensi Internasional Kesusastraan XXVII bersama para guru besar universitas ternama di Indonesia di antaranya UGM dan UPI,” jelas Rosi Gasanti kepada team Humas Yasika setelah pulang dari konferensi.
Dikatakannya, Konferensi Internasional Kesusastraan XXVII yang berlangsung di Hotel Santika Bangka Belitung tersebut terlaksana berkat kerjasama dengan STKIP Muhammadiyah Banga Belitung. Para peserta konferensi mencapai 250 orang dari perwakilan perguruan tinggi yang ada di beberapa negara khususnya Asia dengan jumlah pemateri sebanyak 90 orang.
Lanjut Rosi, Buku Cingcowong yang menjadi bahan acuan makalah yang diangkat dalam Konferensi Internasional Kesusastraan XXVII tersebut merupakan salahsatu buku yang ditulis dari hasil penelitiannya di kabupaten Kuningan. Ternyata setelah ditulis dalam bentuk makalah dan dijadikan syarat untuk mendaftar sebagai pemateri Konferensi Internasional Kesusastraan XXVII alhamdulillah bisa lolos.
Baca Juga: STKIP Yasika; Usulan Prodi Baru Pencetak SDM Berdaya Saing Suatu Keniscayaan
Menurutnya, tampil bersama para dosen dan guru besar dari beberapa perguruan tinggi ternama di Tanah Air serta keynote speaker dari luar negeri, tentunya menjadi pelajaran berharga bagi dirinya. Hal itu akan menjadi bekal untuk terus mengembangkan dan memperdalam ilmu pengetahuan guna diajarkan kembali kepada mahasiswa di STKIP Yasika Majalengka.
“Hasil dari konferensi tersebut memberikan gambaran bahwa sastra adalah bagian depan kehidupan dan memberikan harmoni bagi kehidupan. Tulisan para pemakalah selanjutnya dimuat dalam prosiding dan jurnal nasional terakreditasi,” ujarnya.
Sementara itu Ketua STKIP Yasika Majalengka Arip Amin, M.Pd menyampaikan apresiasinya kepada Ketua Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Rosi Gasanti, M.Pd yang telah tampil menjadi pemakalah di forum internasional. Meskipun tampilnya tersebut berawal dari upaya yang dilakukannya sendiri, tentu saja hal itu membawa harum nama kampus dan daerah.
Baca Juga: Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia STKIP Yasika Majalengka Diakreditasi BAN-PT
“Saya sebagai Ketua STKIP Yasika Majalengka menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Ibu Rosi Gasanti yang telah menjadi pemakalah di forum Konferensi Internasional Kesusastraan XXVII di Bangka Belitung. Ini merupakan salahsatu prestasi, karena pasti Ibu Rosi juga mencantumkan identitas dirinya sebagai dosen PBSI STKIP Yasika Majalengka dan itu membawa harum nama kampus Yasika pastinya,” ujar Arip Amin.
Dikatakannya, pihak kampus mendorong seluruh dosen dan termasuk mahasiswa untuk terus mengembangkan diri guna mencapai prestasi yang terbaik di berbagai bidang. Sebab, melalui prestasi itulah akan tercapai cita-cita masa depan yang lebih baik untuk dirinya sendiri maupun untuk lembaga dalam hal ini STKIP Yasika Majalengka sebagai tempat aktivitasnya sehari-hari. (Humas Yasika)