Menjadi seorang tenaga pendidik merupakan tanggung jawab yang tidak mudah dan tidak ringan. Karena itu, tugas itu akan terasa ringan ketika kita berusaha keras menikmati setiap proses yang dijalani dan menjadikannya sebagai panggilan jiwa.
Hal itu ditegaskan Ketua Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Yasika Majalengka, Arip Amin di sela-sela pelaksanaan Stadium General Minggu, (11/3/2018) di Auditorium Kampus STKIP setempat.
Stadium General sendiri mengusung tema “Masa Depan Prodi Matematika dan Bahasa Indonesia dalam pengembangan Pendidikan di Indonesia”. Stadium General sendiri merupakan kuliah awal dari debut baru STKIP Majalengka yang dihadiri kurang lebih 70 mahasiswa.
Masih dikatakan Arif, mengemban tugas dan amanah mulia merupakan sebuah jihad yang mulia, di mana kita semua akan membentuk karakter generasi bangsa yang mampu menciptakan sebuah peradaban futuristik dan bersahaja.
“Tentunya dalam menciptakan ini tidak instan, tapi memerlukan proses yang cukup panjang. Tapi yakinilah jika kita memiliki kemauan yang kuat sabar, dan mau belajar hal itu akan mudah terwujud,” paparnya.
Ketua Dewan Pembina STKIP Yasika Majalengka H Cecep Sumarna menuturkan, semua yang terlibat dalam dunia pendidikan, itu bertanggung jawab penuh atas kemajuan generasi suatu bangsa.
“Saya berharap kelak mahasiswa-mahasiswi STKIP Yasika Majalengka akan mampu menjadi guru-guru, sebagai tenaga pendidik yang berkualitas tinggi, dengan memiliki standar kompetensi yang memadai sesuai dengan peraturan yang telah diundangkan,” papar guru besar Universitas Majalengka dan IAIN Syekh Nurjati Cirebon ini.
Pada kuliah umum (Stadium General) STKIP Yasika Majalengka menghadirkan narasumber H Sugianto. Dalam paparannya dosen IAIN Cirebon berkeyakinan kuat bahwa STKIP Yasika Majalengka akan mampu mencetak para tenaga guru yang profesional yang dituangkan pada visinya, menjadi perguruan tinggi percontohan yang unggul, mandiri, profesional dan berdaya saing tinggi dalam pengembangan pendidikan dan pembelajaran berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi di Jawa Barat tahun 2022.
“Kita semua harus yakin bahwa baik tidaknya penyelenggaraan pendidikan sangat berpengaruh terhadap output mutu lulusan. Kuncinya selalu menjaga sinergitas, integritas, loyalitas, kreativitas, dalam melakukan inovasi baru sebagai bentuk dedikasi nyata, atas kecintaan kita terhadap almamater STKIP Yasika Majalengka,” paparnya.
Sumber: Kabar Cirebon