Bagaimana model sekolah yang dapat membahagiakan ?
Ini lah pertanyaan yang sering didapatkan dari beberapa kepala sekolah, guru, orang tua pada saat mengisi acara pelatihan. Pertanyaan ini wajar dilontarkan, karena mereka tidak mau anak-anaknya sia-sia di sekolah, apalagi kalau biayanya mahal. Bagaimana dengan Anda ?
Terdapat Sembilan Model Sekolah yang dapat Membahagiakan Kita.
Pertama, Sekolah yang menerapkan pengamalan ajaran agama. Agama adalah pedoman. Dalam bahasa Sansekerta “a” bermakna ‘tidak’ dan “gama” bermakna ‘gelisah.’ Sekolah yang memprioritaskan pengamalan agama dalam kesehariannya, akan menopang pengamalan agama anak. Selain itu orang tua tenang anaknya berada dalam lingkungan yang mengamalkan nilai-nilai agama. Agama itu cahaya, cahaya merupakan petunjuk jalan menuju kebaikan dan kebenaran serta kebahagiaan hidup manusia. Dasar inilah bagi orang tua dalam memilih sekolah, bukan hanya tanggung jawab di dunia namun juga bahagia di akhirat kelak. Karena sebagai orang tua akan dimintai pertangungjawabanNya. Percuma anak cerdas, namun jauh dari pengamalan nilai-nilai agama. Setuju?
Kedua, Sekolah yang mengedepankan pendidikan karakter atau akhlak. Karakter penentu sukses hidup tidak hanya intelektual, tetapi karakter menjadi penentu kesuksesan. Pendidikan yang diterapkan di sekolah, membekali pribadi yang berintegritas, kualitas tinggi, jujur, amanah dan senantiasa menjungjung tinggi nilai-nilai akhlak mulia. Anak berakhlak mulia, orang tua bahagia. Orang tua bahagia, anak sholeh dan sholehah.
Baca Juga: Enjang Idrus; Manajemen Diri menjadi Kunci, Etika Berorganisasi sebagai Filosofi
Ketiga, Sekolah yang memperhatikan kecerdasan anak. Memperhatikan kecerdasan anak akan selalu berusaha menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung peningkatan kecerdasan anak. Ketimbang sekolah yang menyamaratakan anak dalam hal kecerdasan, itu sungguh “penyiksaan dan penistaan” terhadap kecerdasan anak. Sehingga anak tidak bahagia selama di sekolah, orang tua ikut menderita pula.
Keempat, Sekolah yang selalu memperhatikan gaya belajar anak. Pembagian masing-masing gaya belajar anak mempermudah guru dalam mengajar dan anak menerima pembelajaran. Sehinga anak belajar sesuai selera dan bersemangat. Bahkan nantinya ke sekolah sebagai rumah kedua yang menyeimbangkan dan membahagiakan.
Kelima, Sekolah yang memiliki komitmen bersama dengan orang tua untuk menyediakan waktu agar terlibat langsung dalam proses pembelajaran. Sekolah yang membahagiakan selalu mengikutsertakan orang tua dalam proses pembelajaran, bukan hanya awal tahun, saat pembagian raport, atau ada masalah tertentu. Sehingga orang tua secara langsung memahami keadaan anak dalam belajar, selain itu akan adanya ikatan batin antara siswa, guru dan orang tua dalam mendidik. Bisa saja kegiatan tersebut dalam satu materi pokok hormat pada orang tua dan seterusnya.
Keenam, Sekolah yang mengedepankan pelayanan. Sekolah membahagiakan memberikan layanan memuaskan, dari mulai masuk gerbang sampai keluar gerbang serta pihak sekolah menerima masukan, keluhan, kritikan untuk pembangunan sekolah, sehingga semuanya bahagia.
Ketujuh, Sekolah yang setiap tahunnya melakukan inovasi. Perubahan menunjukan kreativitas. Orang tua dapat melihat atau berkunjung ke ruangan guru, ruangan kelas, ruangan TU, Kepala Sekolah dan lain sebagainya, andai ketika tahun kemarin berkunjung dan satu tahun kemudian masih tetap berarti sekolah tersebut tidak kreatif dalam membangun sekolah dan membuat sekolah yang menyenangkan dan membahagiakan.
Kedelapan, Sekolah yang senantiasa memperhatikan kondisi kantin/pedagang di sekolahnya. karena kondisi ini turut mempengaruhi kesehatan pada anak ketika jajan. Bila di sekolah tersebut banyak yang berjualan dan tidak memperhatikan aspek kesehatan, berarti sekolah kurang peduli pada kesehatan anak-anak didiknya. Sedangkan kesehatan anak itu sangat mempengaruhi pada proses pembelajaran anak, bahkan mempengaruhi kecerdasan anak.
Baca Juga: Aep Saepul Milah; Nasehat Hidup Membuat Kita Survive
Kesembilan, Sekolah yang senantiasa melakukan pengecekkan terhadap kebersihan dan kenyamanan sekolah dapat mengecek keadaan kelas dan toiletnya. Dapat dipastikan bila kelas bersih dan toiletnya bersih pula apalagi harum, maka sekolah itu mengedepankan kebersihan dan kenyamanan sekolah.
Sekolah yang membahagiakan akan menjadi bahan pertimbangan utama orang tua untuk memasukan anaknya pada sekolah tersebut. Masing-masing banyak kriteria lain dalam pemilihan sekolah yang dapat membahagiakan anak dan orang tuanya.
“Semoga sembilan tips ini dapat dijadikan bahan pertimbangan orang tua dalam memilih sekolah, dan sebagai renungan stake holder sekolah untuk menerapkannya. Penerapan sembilan tips ini akan membuat sekolah semakin maju bahkan semakin ‘meledak’ dari sisi kuantitatif dan kualitatif. good luck
Enjang Idrus, M.Pd.I Seorang Dosen Agama Islam di STKIP Yasika Majalengka, selain jadi dosen, penulis juga aktif menjadi seorang Trainer dan Motivator Menulis, dan telah berhasil menerbitkan Puluhan Buku. penulis juga merupakan seorang pengelola lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD Al-Ilmu) kabupaten Majalengka tepatnya di Desa Majasari kecamatan Ligung.